Yogyakarta — Pengelolaan sampah di lingkungan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan seluruh warga sekolah. Melalui sistem pengelolaan sampah yang baik, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, sehat, serta mendukung proses pendidikan yang lebih optimal.
Sebagai upaya memperkuat gerakan sekolah bersih, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Kalam Kudus Cabang Yogyakarta menggelar rangkaian kegiatan bertajuk “Gelar Pelajar Pemuda, Gerakan Reresik Sekolah, dan Kalam Kudus Fair 2025”. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai urgensi pengelolaan sampah, sekaligus memberikan ruang bagi kreativitas mereka dalam mengolah sampah menjadi produk bernilai guna.
Sekretaris Disdikpora Kota Yogyakarta, Agus Trimadi, menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah strategis untuk membangun budaya bersih di sekolah. Ia mengajak seluruh siswa dan pihak sekolah untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah yang terarah dan berkelanjutan.
Di sisi lain, Ketua Yayasan Kalam Kudus Cabang Yogyakarta, Kris Pujianto Halim, menyampaikan pentingnya kolaborasi semua pihak—termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat—dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan sejak dini. Menurutnya, pendidikan karakter mengenai kebersihan dan keberlanjutan harus terus diperkuat agar siswa memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan di masa depan.

Rangkaian kegiatan Kalam Kudus Fair 2025 turut dimeriahkan dengan bazar, pentas seni, permainan ketangkasan, serta pertunjukan wayang oleh dalang cilik Toshi yang menggunakan wayang berbahan limbah. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dapat berjalan beriringan dengan edukasi lingkungan.
Agung | RBTV
