Sleman – Memperingati hari peresmian Candi Prambanan yang tercatat dalam Prasasti Siwagrha pada tanggal 11 bulan Margasira tahun 778 Saka atau bertepatan dengan 12 November 856 Masehi, umat Hindu di Indonesia menggelar Upacara Abhiseka Candi Prambanan. Tahun ini, peringatan tersebut menandai ulang tahun ke-1.169 dari candi yang juga dikenal dengan nama Siwagrha itu.
Ribuan umat Hindu dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan berbagai daerah lainnya memadati kawasan Candi Prambanan pada Rabu pagi. Upacara suci ini dipimpin oleh para pemuka agama Hindu di pelataran Candi Siwa, candi utama dalam gugusan Candi Prambanan.
Rangkaian Abhiseka diawali dengan prosesi membawa Sang Hyang Lingga ke dalam kompleks candi, diiringi oleh pembawa kain tri datu kain dengan tiga warna simbolik: merah (Brahma), putih (Siwa), dan hitam (Wisnu). Prosesi dilanjutkan dengan arak-arakan pradaksina, yaitu berjalan mengelilingi candi searah jarum jam, sebelum akhirnya Sang Hyang Lingga diletakkan di altar utama.
Sebelum ritual utama dimulai, diadakan pula seremonial Abhiseka di Garuda Mandala. Ketua Panitia Abhiseka, I Wayan Putu Sari, menyampaikan bahwa Candi Prambanan yang dibangun lebih dari seribu tahun silam ini menjadi bukti kejayaan spiritual dan kebudayaan Nusantara yang masih kokoh hingga kini.
Sementara itu, Ratno Timoer, General Manager Candi Prambanan dari InJourney Destination Management, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga keseimbangan antara fungsi religius dan wisata kawasan Candi Prambanan.
“Kami memastikan kawasan ini tetap dapat digunakan untuk kegiatan keagamaan umat Hindu tanpa mengurangi nilai historis dan keindahannya,” ujarnya.
Sebagai bagian dari perayaan, ratusan seniman lukis dari berbagai daerah turut mengabadikan momen sakral tersebut melalui goresan di atas kanvas, menambah semarak dan nuansa artistik dalam peringatan Abhiseka tahun ini.
Upacara Abhiseka Candi Prambanan bukan hanya menjadi simbol perayaan usia candi yang telah melampaui satu milenium, tetapi juga wujud pelestarian nilai spiritual, budaya, dan kebhinekaan yang hidup di tengah masyarakat Indonesia.
Widi / RBTV
