Yogyakarta –Puncak peringatan Milad ke-240 Pangeran Diponegoro berlangsung khidmat sekaligus meriah di Ndalem Yudonegaran, Kota Yogyakarta, pada Selasa malam (11/11/2025). Acara yang diselenggarakan oleh Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Padi) ini dihadiri ratusan keturunan Pangeran Diponegoro dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mengenang hari lahir Pangeran Diponegoro yang jatuh pada 11 November 1785. Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, di antaranya Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono, GBPH Yudhaningrat, GBPH Prabukusuma, serta Rektor Universitas Amikom Yogyakarta Prof. Suyanto, yang juga bertindak sebagai kurator film “Diponegoro Hero” — film kolosal pertama di Indonesia yang sepenuhnya dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Film “Diponegoro Hero” diputar dalam acara ini sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan Pangeran Diponegoro sekaligus upaya memperkenalkan kembali nilai-nilai kepahlawanan beliau kepada generasi muda melalui pendekatan digital modern.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk meneladani semangat perjuangan dan keteguhan Pangeran Diponegoro dalam memperjuangkan kebenaran di tengah tantangan zaman.

“Perjuangan Pangeran Diponegoro bukan hanya tentang perang fisik, tetapi juga tentang keberanian, integritas, dan keteguhan dalam mempertahankan nilai-nilai kebenaran,” ujar Agus Jabo Priyono.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Patra Padi, R. Rahadi Saptata Abra, menyampaikan bahwa peringatan tahun ini terasa istimewa karena bertepatan dengan dua abad peringatan Perang Jawa (1825–1830). Patra Padi, yang kini telah mencapai generasi keenam, terus berkomitmen melestarikan semangat perjuangan Diponegoro melalui berbagai kegiatan kebudayaan dan pementasan di seluruh Indonesia.

“Kami ingin semangat Diponegoro tetap hidup di hati generasi muda melalui seni, budaya, dan sejarah yang kami wariskan,” jelas Rahadi Saptata Abra.

Sebagai penutup acara, ditampilkan pementasan wayang kulit bertema “Perang Jawa” oleh dalang muda Ki Harlindar Mukti Prakoso, lulusan SMKI Yogyakarta, yang berhasil memukau para tamu dengan interpretasi segar atas kisah heroik Pangeran Diponegoro.

Agung | RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *