Yogyakarta – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini mulai memberi warna baru dalam dunia perfilman Indonesia. Sebuah film kolosal berjudul “Diponegoro Hero” hadir untuk memperingati 200 tahun Perang Jawa, sekaligus mengenang perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda.
Film berdurasi 35 menit ini menjadi karya kolosal pertama di Indonesia yang sepenuhnya dibuat menggunakan teknologi AI. Diproduksi oleh Usky.AI dan diproduseri oleh King Bagus, film ini mengisahkan perjuangan heroik Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825–1830), salah satu peristiwa penting dalam sejarah perlawanan bangsa Indonesia.
Seluruh proses produksi film ini mengandalkan berbagai teknologi kecerdasan buatan seperti Veo 3 AI, Flow AI, serta beragam tools dari Google. Dengan dukungan teknologi tersebut, film “Diponegoro Hero” berhasil diselesaikan hanya dalam waktu satu bulan, dengan biaya produksi sekitar Rp100 juta — jauh lebih efisien dibandingkan film kolosal konvensional yang biasanya menelan biaya hingga miliaran rupiah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa teknologi AI bisa digunakan untuk menghidupkan kembali sejarah bangsa dengan cara yang baru dan efisien,” ujar King Bagus, Produser Film Diponegoro Hero.
Ketua Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Padi), R. Rahadi Sapta Abra, yang juga menjadi penasihat sejarah dalam produksi ini, menegaskan bahwa seluruh alur cerita disusun berdasarkan sumber sejarah otentik, termasuk Babad Diponegoro dan arsip-arsip Belanda.
“Film ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai edukatif tinggi. Kami berharap generasi muda dapat belajar sejarah dan menumbuhkan rasa nasionalisme melalui karya modern seperti ini,” jelas Rahadi Sapta Abra.
Pemutaran perdana film “Diponegoro Hero” dijadwalkan berlangsung di Auditorium Grha Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta, pada Senin, 10 November 2025, dan akan ditayangkan secara gratis untuk masyarakat umum.
Agung | RBTV
