Yogyakarta – Pembayaran digital kini tidak hanya ditemukan di pusat perbelanjaan atau kafe modern. Di kawasan wisata Malioboro, sistem pembayaran melalui kode QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) kini mulai diterapkan pada andong wisata.
Terobosan pembayaran digital ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan pariwisata serta membuat andong tetap relevan di era digital. Pemanfaatan QRIS tidak hanya mempermudah transaksi antara wisatawan dan kusir andong, tetapi juga membangun citra pariwisata Yogyakarta yang modern dan berkemajuan.
Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) DIY secara resmi meluncurkan QRIS khusus Andong Malioboro sebagai bentuk dukungan terhadap modernisasi angkutan tradisional khas Yogyakarta. Melalui sistem ini, transaksi menjadi lebih praktis dan aman. Wisatawan tidak perlu lagi repot menyiapkan uang tunai, sementara kusir andong dapat terhindar dari risiko uang palsu serta memiliki pencatatan pemasukan yang lebih tertata. Inovasi ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan Yogyakarta sebagai smart city.
Kepala KPw BI DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menyampaikan bahwa saat ini sedikitnya 40 kusir andong telah menggunakan QRIS dari total sekitar 400 kusir yang beroperasi di kawasan Malioboro. Para kusir yang sudah menerapkan sistem non-tunai tersebut akan menjadi duta untuk mengajak rekan-rekan lainnya ikut bergabung dalam program ini.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, perbankan, dan pelaku pariwisata merupakan bentuk kolaborasi dalam membangun ekonomi digital yang inklusif.
Sementara itu, Ismanto, salah satu kusir andong di Malioboro, mengaku bahwa penggunaan QRIS sangat memudahkan proses transaksi dengan wisatawan, terutama mereka yang tidak membawa uang tunai.
“Sekarang lebih mudah, wisatawan tinggal scan saja. Kami juga tidak khawatir soal uang palsu. Jadi sama-sama enak,” ujar Ismanto.
Penerapan pembayaran digital pada andong wisata Malioboro ini menjadi langkah nyata menuju transformasi digital di sektor pariwisata sekaligus menjaga eksistensi transportasi tradisional khas Yogyakarta di tengah kemajuan teknologi.
Agung – RBTV
