Sukoharjo – Sebanyak seribu takir jenang ludes diserbu warga dalam gelaran Festival Jenang Kedunggudel yang berlangsung di Kelurahan Kenep, Sukoharjo, Jawa Tengah. Tradisi tahunan ini tidak hanya menjadi ajang melestarikan kuliner khas daerah, tetapi juga sarana literasi budaya bagi anak-anak tentang asal-usul dan makna jenang sebagai warisan kuliner tradisional Sukoharjo.
Dalam suasana meriah, anak-anak tampak antusias berebut gunungan jenang yang dikirab mengelilingi kampung. Melalui kegiatan ini, mereka diajak untuk mengenal tradisi lokal sekaligus memahami proses pembuatan jenang khas Kenep, makanan manis berbahan dasar tepung ketan dan santan yang dibungkus daun pisang.
Kampung Kedunggudel sendiri dikenal sebagai sentra produksi jenang tradisional di Sukoharjo. Hingga kini, banyak warga yang masih mempertahankan profesi sebagai pembuat jenang dengan resep dan teknik turun-temurun.
Gunungan berisi ratusan takir jenang menjadi puncak acara festival. Setelah dikirab mengelilingi kampung, seribu takir jenang tersebut langsung habis dalam waktu hanya lima menit karena antusiasme warga yang ingin mencicipi kuliner tradisional ini.
Menariknya, sejumlah peserta yang mengenakan kostum tokoh superhero dan pewayangan, seperti Gatotkaca, turut memikul gunungan jenang dalam kirab. Mereka berharap kehadiran karakter-karakter tersebut bisa menarik perhatian anak-anak agar lebih mencintai budaya dan kuliner lokal.
“Kami ingin memberikan literasi budaya kepada anak-anak tentang asal-usul dan nilai jenang sebagai simbol gotong royong masyarakat Kenep,” ujar Danar Agus Widanarko, pemeran Gatotkaca dalam festival tersebut.
Festival Jenang Kedunggudel diselenggarakan oleh para muda-mudi desa setempat sebagai bagian dari rangkaian acara budaya tahunan. Tradisi ini menjadi simbol kelestarian budaya jenang sekaligus wadah mempererat kebersamaan warga melalui kegiatan kuliner tradisional yang sarat makna.
Rizki Budi Pratama | RBTV
