Kulon Progo – Uji coba pembukaan lalu lintas di Jembatan Pandansimo, yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulon Progo, resmi diberlakukan mulai hari Senin, dan akan berlangsung hingga Jumat mendatang. Uji coba ini dilakukan setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB, di kedua sisi jembatan.

Jembatan Pandansimo merupakan infrastruktur penting yang dibangun untuk menghubungkan jalur Jalan Lintas Selatan (JLS) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jembatan ini memiliki panjang 675 meter dan lebar rata-rata 24 meter, dengan nilai pembangunan lebih dari Rp863 miliar.

Selama masa uji coba, petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan instansi terkait dikerahkan untuk berjaga di lapangan, guna memastikan kelancaran arus lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan.

Pengujian Teknis Sebelum Difungsikan Penuh

Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah DIY, Tisara Sita, menyebut bahwa uji coba ini sangat penting untuk mengukur berbagai aspek teknis sebelum jembatan difungsikan secara penuh.

“Kami perlu memastikan struktur bangunan, beban arus kendaraan, serta aspek keselamatan pengguna jalan benar-benar telah memenuhi standar yang ditetapkan,” ujar Tisara.

Sementara itu, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda DIY, AKBP Hary Ardiantoro, mengimbau masyarakat agar tertib berlalu lintas selama masa uji coba berlangsung. Ia mengingatkan pengendara untuk tidak berhenti di tengah jembatan dan selalu mematuhi rambu-rambu demi keselamatan bersama.

“Kami mohon kerja samanya dari masyarakat. Jangan berhenti di atas jembatan, dan patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada,” tegas AKBP Hary.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pesisir Selatan

Kehadiran Jembatan Pandansimo diharapkan dapat memperlancar akses menuju kawasan wisata di pesisir selatan DIY, sekaligus memperpendek waktu tempuh antardaerah. Selain itu, jembatan ini juga diharapkan dapat memperkuat distribusi hasil pertanian, perikanan, dan produk UMKM, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

Dengan pengoperasian jembatan ini ke depannya, wilayah selatan Yogyakarta diproyeksikan akan semakin berkembang sebagai kawasan strategis baru, baik dari segi pariwisata, logistik, maupun pembangunan ekonomi lokal.

Bagas / RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *