Kulon Progo – Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mengolah limbah bekatul, yang selama ini biasa digunakan sebagai pakan ternak, menjadi minuman energi murah dengan beragam khasiat. Program ini diterapkan di Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo.
Warga setempat tampak antusias mengikuti bimbingan dari tim UNY dalam proses pembuatan minuman berbahan serbuk halus kulit ari beras atau bekatul. Bahan yang sebelumnya dianggap limbah kini dapat disulap menjadi minuman bernutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Proses pembuatannya pun sederhana. Bekatul terlebih dahulu diayak hingga halus, kemudian dikukus selama 15–20 menit. Setelah itu, bekatul disangrai sambil terus diaduk hingga berwarna kecokelatan dan beraroma harum. Bubuk yang sudah matang kembali diayak, lalu dapat langsung diseduh dengan air panas dan diberi sedikit gula sesuai selera.
Salah satu anggota tim pengabdian UNY, Kuntum Febriyantiningrum, menjelaskan bahwa minuman bekatul mengandung banyak manfaat. Selain murah dan mudah dibuat, minuman ini kaya akan antioksidan, serat, dan vitamin.
“Dengan pengolahan yang tepat, bekatul bisa diubah menjadi minuman sehat dan bernilai ekonomi. Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkannya sebagai alternatif minuman harian,” jelas Kuntum.
Sementara itu, salah satu warga, Siti Aminah, mengaku senang mencoba minuman bekatul.
“Rasanya gurih dan agak mirip sereal. Selain menyehatkan, bahannya juga mudah didapat,” ungkapnya.
Selain dapat langsung disajikan, minuman bekatul juga bisa disimpan dalam bentuk bubuk sehingga lebih tahan lama. Untuk menambah cita rasa, minuman ini bisa dicampur dengan gula aren, jahe, maupun madu.
Dengan inovasi sederhana ini, limbah bekatul tidak hanya bernilai guna lebih tinggi, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan baru bagi kesehatan masyarakat.
BAGAS RBTV