Solo – Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menyoroti penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dinilai tidak tepat sasaran. Hal ini disampaikannya usai menghadiri acara Sosialisasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan Musyawarah Kelurahan se-Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Respati mengaku menerima sejumlah aduan dari masyarakat terkait penerima bansos yang tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Ia menilai, DTSEN sebagai basis utama pendataan penerima bansos perlu segera dievaluasi agar penyalurannya benar-benar menyasar warga yang membutuhkan.

“Saya banyak menerima laporan dari masyarakat bahwa masih ada bantuan sosial yang tidak tepat sasaran. Ini jadi perhatian kita bersama, dan tentu DTSEN sebagai sumber data utama perlu dievaluasi,” ujar Respati Ardi.

Ia juga menegaskan pentingnya peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tingkat kelurahan untuk lebih objektif dan selektif dalam melakukan verifikasi dan validasi data warga calon penerima bantuan.

Selain itu, Respati meminta kesadaran masyarakat untuk memahami apakah mereka termasuk dalam kriteria penerima bantuan atau tidak. Ia juga membuka ruang bagi warga untuk menyampaikan laporan kepada Dinas Sosial jika menemui ketidaksesuaian atau permasalahan dalam penyaluran bansos.

“Kalau memang merasa ada ketidaktepatan, silakan sampaikan ke Dinas Sosial. Kami akan tindak lanjuti. Harapan saya, bansos ini betul-betul diterima oleh warga yang paling membutuhkan,” tambahnya.

Melalui evaluasi dan partisipasi aktif masyarakat, Pemkot Surakarta berharap penyaluran bansos di masa mendatang bisa berjalan lebih transparan, adil, dan tepat sasaran.

Rizki Budi Pratama RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *