Yogyakarta – Pasar Kangen 2025 resmi digelar pada 18–24 September 2025 di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Agenda tahunan ini mengangkat tema “Nandur apa sing dipangan, mangan apa sing ditandur” Tema tersebut menjadi ajakan untuk menjaga kedaulatan pangan, melestarikan lingkungan, serta membiasakan pola hidup yang selaras dengan alam.Event ini menghadirkan suasana nostalgia yang mengingatkan pengunjung pada masa kecil

Berdasarkan informasi dari akun resmi Instagram @tamanbudayayogya, tahun ini sebanyak 218 pedagang turut meramaikan Pasar Kangen. Terdiri dari pedagang kuliner khas tempo dulu, pengrajin, hingga penjual barang antik. Berbagai jajanan tradisional yang dulu populer, seperti cenil, gulali, es gosrok, apem beras, geblek dan masih banyak lagi yang bisa ditemui. Selain itu, permainan tradisional berbahan kayu seperti otok-otok, gangsing, dan ketapel juga dihadirkan untuk membangkitkan ingatan pada waktu dulu.

Tidak hanya makanan dan permainan, pengunjung juga dapat menemukan kerajinan khas Yogyakarta serta barang-barang antik yang kini sulit dijumpai. Kehadiran Pasar Kangen tidak hanya menghadirkan suasana pasar tempo dulu, tetapi juga menjadi ruang untuk merayakan kekayaan kuliner, kesenian, dan tradisi lokal.

Sebagai puncak acara, pada 24 September 2025 akan digelar pentas seni dari Kobro Siswo dan Paguyuban Seni Suro Pawiro yang dimulai pada pukul 15.00 WIB. Setelah itu, rangkaian Pasar Kangen 2025 akan ditutup dengan Closing Ceremony serta penampilan music dari Lavora Band.

Dengan rangkaian penutup yang meriah tersebut, Pasar Kangen 2025 tidak hanya selesai sebagai sebuah agenda tahunan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung. Event ini menjadi pengingat bahwa tradisi, kenangan masa kecil, dan kekayaan budaya Yogyakarta tetap hidup dan layak untuk terus dirayakan bersama.

Dinda Fajarwati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *