SLEMAN – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Seyegan Dua menggelar koordinasi lintas sektor guna memastikan kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan ini dilakukan sebelum proses distribusi dimulai, sebagai bentuk penjaringan aspirasi dan memastikan kesiapan pelaksanaan di lapangan.
Koordinasi tersebut melibatkan pihak sekolah, perangkat desa, serta unsur TNI dan kepolisian. Dalam forum tersebut, sekolah dapat menyampaikan informasi terkait kondisi siswa maupun memberikan masukan teknis kepada penyelenggara program.
Salah satu guru dari SD Negeri Pokoh, Dewi, menyambut baik kegiatan ini. Ia menilai, dengan adanya koordinasi, sekolah mendapat informasi yang lebih jelas, terutama soal teknis pelaksanaan MBG. Selain itu, kendala-kendala di lapangan bisa langsung disampaikan dan ditangani dengan tepat.
“Dengan koordinasi ini, sekolah menjadi lebih siap karena tahu apa yang harus dilakukan. Jika ada masalah, bisa langsung dikomunikasikan,” ujar Dewi.
Sementara itu, Kepala SPPG Seyegan Dua, Muhammad Bogo Prasetyo, menyampaikan bahwa pihaknya telah siap untuk memulai distribusi makanan bergizi gratis kepada 2.754 penerima manfaat dari 23 sekolah. Untuk saat ini, distribusi masih difokuskan pada wilayah Seyegan Dua dan belum diperluas ke daerah lain.
“Kami sudah melakukan beberapa kali simulasi untuk mendapatkan ritme kerja yang sesuai dengan target waktu dan kualitas. Ini penting agar distribusi berjalan efektif,” jelas Bogo.
SPPG Seyegan Dua saat ini dibantu oleh 45 relawan dari warga sekitar, dan jumlah ini masih bisa bertambah, menyesuaikan dengan kebutuhan serta jumlah menu yang harus disiapkan setiap harinya.
Program MBG menjadi salah satu wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak, sekaligus mendukung program pengentasan kemiskinan dan penguatan sektor kesehatan di tingkat lokal.
Reporter: Widi – RBTV