Kulon Progo – Pantai Trisik yang dahulu dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kulon Progo, kini tampak sepi dan memprihatinkan. Kondisi sarana dan prasarana yang rusak, diperparah dengan abrasi pantai yang semakin parah, membuat kawasan wisata ini nyaris lumpuh.
Dalam beberapa tahun terakhir, bibir Pantai Trisik terus mengalami pengikisan. Bahkan sebagian lahan sudah menjorok jauh ke daratan. Pohon-pohon di sepanjang garis pantai banyak yang tumbang, sementara sejumlah bangunan hancur terseret ombak. Infrastruktur pendukung wisata pun tak luput dari kerusakan.
Akibat kondisi tersebut, kunjungan wisatawan mengalami penurunan drastis. Hanya segelintir pengunjung dari luar daerah yang datang saat akhir pekan. Warung-warung di sekitar pantai terlihat kosong dan terbengkalai, menambah kesan mati suri kawasan tersebut.
Warga setempat menyebutkan bahwa minimnya pengunjung juga diperparah dengan terputusnya akses utama menuju pantai. Jembatan di sekitar Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) telah rusak selama setahun terakhir, sehingga menyulitkan wisatawan untuk mencapai lokasi.
Salah seorang warga, Mukiyah, menyatakan bahwa masyarakat yang menggantungkan hidup dari aktivitas pariwisata di Pantai Trisik berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret.
“Kami berharap ada perhatian serius. Terutama karena dalam waktu dekat Jembatan Pandansimo, yang menjadi penghubung jalur lintas selatan antara Kabupaten Bantul dan Kulon Progo, akan segera diresmikan. Kehadiran jembatan ini bisa menjadi titik balik bagi kebangkitan kawasan Pantai Trisik dan sekitarnya,” ujarnya.
Masyarakat berharap, momentum peresmian jembatan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur dan menghidupkan kembali geliat pariwisata di Pantai Trisik.
Bagas – RBTV