Kulon Progo — Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kulon Progo menghadapi tantangan besar dalam mendorong aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Hingga awal Juli 2025, capaian aktivasi IKD di wilayah ini baru mencapai sekitar 5,02 persen.

Angka tersebut masih jauh dari target nasional yang ditetapkan Direktorat Jenderal Dukcapil, yaitu sebesar 30 persen pada akhir tahun 2025. Kepala Disdukcapil Kulon Progo, Aspiyah, mengakui bahwa capaian ini masih tergolong rendah. Namun, pihaknya tetap optimistis untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan aktivasi IKD di masyarakat.

“Kami sadar tantangannya cukup besar, tapi kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan maksimal dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya IKD,” ujar Aspiyah.

Beberapa kendala yang dihadapi di lapangan antara lain rendahnya kesadaran masyarakat tentang manfaat IKD, kekhawatiran terhadap keamanan data pribadi apabila ponsel hilang, serta keraguan terhadap penggunaan teknologi digital dalam layanan administrasi kependudukan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Disdukcapil Kulon Progo telah membuka loket khusus layanan IKD di kantor pelayanan, serta menjalankan program jemput bola secara bergilir ke seluruh kalurahan di wilayah Kulon Progo.

Dibandingkan dengan daerah lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), capaian aktivasi IKD di Kulon Progo masih tergolong rendah. Oleh karena itu, upaya sosialisasi dan edukasi terus digencarkan agar masyarakat memahami pentingnya transformasi layanan kependudukan secara digital melalui IKD.

Bagas | RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *