Kulon Progo – Ratusan warga dari berbagai daerah di Kabupaten Kulon Progo mengaku kecewa karena tidak dapat menyaksikan prosesi larungan dalam tradisi Labuhan Gunung Lanang di Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kulon Progo, yang digelar pada Jumat (1 Suro/Muharam 1447 H) kemarin.
Warga yang sudah datang sejak subuh berharap dapat mengikuti prosesi ngalap berkah seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, prosesi larungan ternyata sudah dilaksanakan lebih awal, yakni sekitar pukul 03.00 WIB, usai pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Kekecewaan diungkapkan oleh Maryati, warga Purworejo, yang mengaku sudah menunggu sejak subuh namun tidak bisa mengikuti jalannya prosesi karena larungan telah dilakukan sebelum azan subuh.
“Saya berharap bisa menyaksikan prosesi seperti biasanya, tapi ternyata sudah selesai sejak dini hari,” ungkap Maryati.
Hal serupa dirasakan oleh Purwanto, warga Kokap, yang tetap menunggu di lokasi selama dua jam meskipun sudah mendengar kabar bahwa larungan dilaksanakan pada dini hari. Ia pun akhirnya pulang dengan tangan hampa.
“Saya pikir masih bisa ikut ngalap berkah seperti tahun lalu, ternyata sudah selesai. Saya kecewa,” ujarnya.
Perubahan jadwal prosesi ini membuat banyak warga tidak sempat mengikuti ritual larungan dan pulang tanpa membawa hasil dari tradisi ngalap berkah, yang selama ini mereka harapkan setiap tanggal 1 Suro atau tahun baru Islam.
BAGAS, RBTV