Yogyakarta – Belasan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi bersama sejumlah aktivis demokrasi menggelar diskusi publik bertajuk Bulaksumur Menegur di Boulevard Gajah Mada, Yogyakarta, pada Sabtu (22/6) petang. Dalam forum tersebut, mahasiswa secara terbuka mengundang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk berdialog mengenai komitmen kepolisian dalam memberikan perlindungan kepada demonstran.
Undangan kepada Kapolri diyakini telah diterima dan dibaca langsung oleh yang bersangkutan. Hal ini diperkuat dengan adanya dua personel polisi yang mendatangi Universitas Gadjah Mada (UGM) beberapa hari sebelum kegiatan, guna menanyakan agenda yang akan digelar pada akhir pekan itu.
Dalam diskusi tersebut, mahasiswa menyampaikan kekhawatiran mereka atas maraknya tindakan represif aparat keamanan terhadap demonstran di berbagai kota, seperti Jakarta, Semarang, Malang, dan lainnya. Mereka menilai perlindungan terhadap warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum adalah hal mendasar yang harus dijamin oleh negara, khususnya oleh institusi kepolisian.
Namun, hingga hari pelaksanaan kegiatan, Kapolri tidak hadir dan juga tidak mengirimkan perwakilan. Undangan mahasiswa tersebut pun tidak didisposisikan ke jajaran bawahannya.
Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, selaku penyelenggara acara, menyatakan kekecewaannya atas sikap Kapolri. Meski demikian, ia menegaskan bahwa mahasiswa akan tetap kritis dan tidak akan berhenti menyuarakan aspirasi, dengan atau tanpa perlindungan dari aparat kepolisian.
Diskusi ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk mengingatkan aparat agar tidak bersikap represif terhadap kebebasan berpendapat di ruang publik.
Widi – RBTV