KULON PROGO Pengelola tempat lelang cabai harus menerima kenyataan pahit akibat aksi unjuk rasa para sopir truk terkait peraturan Over Dimension Over Loading (ODOL). Aktivitas lelang menjadi sepi karena keterbatasan transportasi untuk mengangkut hasil lelang. Akibatnya, tempat lelang cabai terpaksa tutup lebih awal dari biasanya.


Dampak dari aksi sopir truk yang menolak aturan ODOL juga merambat hingga ke sektor penjualan cabai. Salah satunya dirasakan oleh tempat lelang cabai milik Kelompok Tani Gisik Wonoroto, Dusun Bugel 1, Panjatan, Kulon Progo. Tempat lelang yang biasanya buka hingga pukul 23.00 WIB, kini hanya beroperasi sampai pukul 18.00 WIB karena minimnya aktivitas pelelangan.

Pada Jumat sore, 20 Juni 2025 lalu, pantauan di lokasi menunjukkan suasana tempat lelang Gisik Wonoroto tampak sepi, jauh berbeda dibanding hari-hari biasanya. Sebelum aksi demo sopir truk, tempat ini selalu dipadati oleh truk-truk pengangkut cabai dari berbagai daerah. Kini pasokan cabai pun menurun karena para petani membatasi jumlah cabai yang dipetik, menyesuaikan dengan terbatasnya distribusi.

Salah satu pengelola tempat lelang cabai Gisik Wonoroto, Tumiran, mengungkapkan bahwa tempat lelang tersebut bahkan sempat tutup total pada Kamis sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh aksi demonstrasi yang dilakukan para sopir truk dalam rangka menolak penerapan aturan ODOL. Menurutnya, kondisi ini menyulitkan para pengelola untuk mengetahui harga pasar komoditas cabai karena minimnya aktivitas lelang. Ujar, Tumiran / Pengelola Tempat Lelang Cabai Gisik Wonoroto

Tumiran berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap nasib masyarakat kecil yang ikut terdampak oleh aturan ODOL ini. Ia menyesalkan bahwa tempat lelang yang sebelumnya ramai, kini sepi dan harus menghentikan operasional lebih awal.

Bagas / RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *