GUNUNGKIDUL Warga Dusun Nglebak, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Gunungkidul, menggelar tradisi Nyadran Sumber Air sebagai ungkapan rasa syukur atas kesuburan alam dan ketersediaan air. Tradisi ini tidak hanya melestarikan nilai-nilai budaya leluhur, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarmasyarakat.


Suasana kebersamaan tampak saat warga bersama-sama mencari ikan wader di Sungai Oya. Ikan hasil tangkapan tersebut akan dimasak dan disajikan sebagai lauk dalam kenduri Nyadran. Menariknya, warga telah sepakat untuk tidak merusak sungai dan membiarkan ikan berkembang biak hingga tiba hari pelaksanaan Nyadran. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga ekosistem sungai secara berkelanjutan.

Dalam prosesi ini, warga membawa nasi berkat dan ingkung ayam yang kemudian dikumpulkan dan didoakan bersama oleh tokoh agama setempat. Setelah doa bersama, makanan dibagikan kepada semua yang hadir.

Selain mengajarkan rasa syukur dan kebersamaan, tradisi Nyadran juga menjadi sarana untuk mewariskan nilai-nilai pelestarian lingkungan kepada anak-anak sejak dini. Ujar, Suprihatin / Kepala Dusun Nglebak

Tidak hanya warga setempat, para pendatang dan warga luar yang hadir pun turut menikmati makanan yang tersedia. Tradisi Nyadran menjadi momen penting untuk mempererat kerukunan masyarakat sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian sumber daya alam, khususnya ekosistem sungai. Pernyataan: Sumardi – Warga / Tokoh Masyarakat

Melalui Nyadran, warga Dusun Nglebak tidak hanya mempertahankan tradisi leluhur, tetapi juga menunjukkan kesadaran tinggi terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup untuk generasi mendatang.

AGUNG / RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *