Bantul – Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu dari 12 polda di Indonesia yang ditunjuk untuk membangun gudang pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Gudang tersebut dibangun di kawasan Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro, Kabupaten Bantul, dengan kapasitas tampung mencapai 1.000 ton jagung.

Peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan gudang dilakukan belum lama ini oleh Kapolda DIY, Irjen Pol Anggoro Sukartono. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 90 hari dan akan langsung difungsikan untuk menampung hasil panen jagung dari masyarakat, khususnya di dua kabupaten wilayah DIY.

Operasional gudang nantinya akan dibantu oleh Perum Bulog Kantor Wilayah DIY, termasuk dalam proses pembelian hasil panen jagung dari petani. Harga pembelian ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram.

“Kami siap mendukung penyimpanan dan penyerapan jagung masyarakat,” ujar Irjen Pol Anggoro Sukartono, Kapolda DIY.

Kepala Kanwil Bulog DIY, Ninik Setyowati, menyatakan kesiapannya dalam menyerap jagung hasil panen masyarakat. Ia menjelaskan bahwa mekanisme penyerapan hampir sama dengan pembelian gabah. Petani dapat menghubungi petugas Bulog melalui Bhabinkamtibmas, Babinsa, atau Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian. Setelah itu, petugas Bulog akan datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan.

Jagung yang dibeli harus memenuhi standar kualitas, yakni kadar air maksimal 14 persen dan kandungan jamur maksimal 12 persen. Harga pembelian tetap mengacu pada keputusan pemerintah pusat, yaitu Rp5.500 per kilogram.

“Kami berharap upaya ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah,” ujar Ninik Setyowati.

Pembangunan gudang pangan ini menjadi bagian dari langkah strategis Polda DIY dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan petani di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

DELLY, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *