KULON PROGO – Memiliki banyak keunggulan, varietas padi Sri Putih atau Pepe menjadi pilihan utama sejumlah petani di Kabupaten Kulon Progo untuk ditanam pada periode masa tanam kedua.

Selain cocok untuk pergantian musim, Sri Putih juga dikenal memiliki ketahanan tinggi terhadap berbagai serangan hama. Memasuki awal Mei, para petani di Kulon Progo mulai menanam kembali padi, salah satunya di kawasan Bulak Girinyono, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih.

Di lokasi ini, varietas Sri Putih menjadi favorit karena kesesuaiannya dengan lahan sawah irigasi yang ada. Padi ini telah terbukti tahan terhadap hama wereng coklat, penyakit hawar daun, serta risiko rebah. Selain itu, tanaman ini mampu bertahan dalam kondisi curah hujan tinggi dan genangan air, sehingga ideal untuk ditanam saat musim penghujan maupun pergantian musim.

Seorang petani setempat, Mujimin, yang menggarap lahan seluas 600 meter persegi, mengungkapkan bahwa hasil panennya bisa mencapai 14 karung gabah.

“Sri Putih memiliki produktivitas tinggi, bisa menghasilkan sekitar 7 hingga 8 ton gabah per hektare. Masa panennya pun cukup ideal, sekitar 120 hingga 128 hari,” ujar Mujimin.

Tak hanya unggul dalam daya tahan, Sri Putih juga diminati karena kualitas berasnya. Beras yang dihasilkan berwarna putih dengan tekstur nasi yang pulen. Selain itu, varietas ini memiliki karakteristik malai panjang, kulit gabah yang tipis, serta tinggi tanaman yang bisa mencapai 110 sentimeter.

BAGAS, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *