Semangat emansipasi wanita yang dahulu diperjuangkan oleh Raden Ajeng Kartini, kini menjelma menjadi kenyataan yang dirasakan oleh sosok wanita muda asal Yogyakarta. Rizki Rahma Nurwahyuni, seorang perempuan berbakat asal Yogyakarta, menekuni profesi sebagai dalang wanita.

Di tengah gemerlap dunia seni pertunjukan wayang kulit Yogyakarta, nama Rizki Rahma Nurwahyuni tidak asing di kalangan pecinta wayang kulit. Mewarisi bakat mendalang dari sang ayah, Ki Sigit Manggala Saputra, Rahma telah mengasah kemampuan mendalangnya sejak duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar.

Menurut dalang perempuan kelahiran 1995 ini, wayang yang dimainkannya merupakan wayang gagrak Ngayogyakarta, atau dikenal sebagai pakem klasik. Cerita wayang yang kerap ia bawakan saat pentas antara lain Hanoman Duta dan Wahyu Cakraningrat.

Rahma juga mengakui bahwa menjadi dalang perempuan bukanlah hal yang umum, terlebih di dunia pewayangan yang masih didominasi oleh kaum laki-laki.

Meski masih tergolong dalang muda, Rahma memiliki harapan besar untuk bisa mementaskan wayang kulit ke berbagai negara sebagai sarana mengenalkan seni tradisional Indonesia, khususnya wayang khas Yogyakarta.

Meski tantangan zaman kini serba digital, Rahma terus berupaya menyambung tradisi dan menghidupkan kembali seni wayang dari generasi ke generasi. Ia kerap membagikan momen pementasan wayang kulit melalui media sosial maupun platform digital lainnya.

Ia juga memperkenalkan konsep wayang sinema, sebuah pertunjukan kolaboratif modern dengan banyak dalang, menggunakan LED dan pencahayaan teatrikal.

Menurutnya, tradisi yang mampu beradaptasi dengan teknologi akan lebih mudah menanamkan kecintaan generasi masa kini terhadap seni tradisional wayang kulit. Rahma juga telah menggelar berbagai pementasan secara langsung dengan audiens dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak.

Bagi Rahma, sosok Kartini masa kini adalah mereka yang mencintai seni tradisi dan membuatnya tetap relevan sepanjang zaman. Justru melalui tangan-tangan muda sepertinya, seni wayang kulit dan tradisi Indonesia lainnya bisa menemukan napas baru di tengah era digital.

Kini, pementasan wayang dengan dalang perempuan ini dapat disaksikan ulang melalui rekaman video yang diunggah ke YouTube maupun media sosial lainnya.

AGUNG, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *