Hasil tangkapan ikan para nelayan di Pantai Congot, Temon, Kulon Progo, mengalami penurunan tajam akibat musim paceklik. Kondisi ini semakin diperburuk oleh gelombang tinggi yang memaksa sebagian nelayan berhenti melaut dan beralih profesi sementara menjadi petani.
Puluhan nelayan di kawasan Pantai Congot, Temon, Kulon Progo, menghadapi tantangan besar dalam menangkap ikan selama tiga pekan terakhir karena wilayah pesisir selatan saat ini tengah memasuki musim paceklik.
Kesulitan ini sudah dirasakan sejak bulan puasa yang lalu. Para nelayan kerap pulang tanpa hasil setelah melaut. Meski demikian, beberapa di antara mereka tetap bertahan dan berusaha melakukan aktivitas di laut, meskipun hasil tangkapan sangat minim. Sebagai upaya tambahan, nelayan mencoba memasang alat bantu tangkap seperti rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan.
Selain itu, cuaca buruk beberapa hari terakhir mengakibatkan gelombang laut mencapai ketinggian 2-4 meter. Kondisi ini meningkatkan risiko aktivitas melaut dan menjadi tantangan berat bagi nelayan di Pantai Congot.
Niko, salah satu nelayan, mengungkapkan, “Musim seperti ini memang sulit. Kami tetap melaut meskipun hasilnya tidak seberapa.”
Koyin, nelayan lainnya, berkata, “Cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat kami terpaksa memikirkan alternatif, seperti bertani.”
Akibat kesulitan ini, banyak nelayan Pantai Congot memilih berhenti sementara dari melaut dan beralih profesi menjadi petani. Musim paceklik ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga Agustus mendatang.
BAGAS, RBTV