SLEMAN – Warga Sagan Yogyakarta melaksanakan acara adat Kirab Budaya Nyadran Kampung Sagan. Acara berlangsung meriah dengan melibatkan lebih dari 800 orang.
Kirab Budaya Nyadran Kampung Sagan ini bertujuan untuk nguri-uri tradisi leluhur Nyadran yang sudah ada sejak zaman dahulu. Nyadran di Kampung Sagan diawali dengan bersih makam Reso, Makam Purbo, Makam Carang Soka, dan Makam Bendho.
Acara diawali dengan pelepasan burung merpati, kemudian Kirab Budaya Nyadran bergerak menyusuri rute yang sudah ditentukan dengan membawa delapan gunungan.
Tradisi Nyadran di Kampung Sagan ini cukup unik karena melibatkan warga dari Kampung Sagan yang ada di Kota Yogyakarta dan Kampung Sagan yang ada di Sleman.
Ketua Panitia, Nirmala, menjelaskan bahwa rangkaian acara dimulai dengan resik makam atau pembersihan makam-makam leluhur yang ada di wilayah Sagan. Menurutnya, kegiatan ini mengguyubkan warga masyarakat yang turut serta dalam bersih makam dan tabur bunga, dilanjutkan dengan kirab budaya yang mengarak delapan gunungan serta diisi partisipasi masyarakat dengan barongsai dan berbagai pertunjukan.
Ketua II PKSJ, Anwar Sanusi, menyatakan bahwa Nyadran merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan pengingat bahwa setiap manusia akan kembali kepada Tuhan. Ia menekankan bahwa tradisi ini memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebersamaan dalam masyarakat.
Tampak hadir dalam kegiatan ini, suster Rumah Sakit Panti Rapih mewakili umat Katolik, tokoh agama Kristen Protestan, serta tokoh umat Hindu dan Buddha untuk melakukan doa lintas agama.
KADIR / RBTV