BANTUL – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul menggelar bimbingan teknis (bimtek) pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Program ini diharapkan menjadi bekal menghadapi potensi bencana sehingga mengurangi dampak risiko bencana.
Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko menjelaskan, program ini akan dilakukan secara bertahap mulai Januari 2025, mencakup 30 sekolah tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Bantul. Program Satuan Pendidikan Aman Bencana ini akan menjadikan guru dan perangkat sekolah menjadi agen keselamatan bencana di setiap sekolah masing-masing.
Hadir dalam pembukaan pembentukan SPAB ini, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bantul, Jumakir, yang ikut hadir dalam pembukaan SPAB ini menyatakan dukungan terhadap program ini karena melihat besarnya potensi bencana di Kabupaten Bantul. Menurutnya, program berbasis mitigasi ini dapat mengurangi dampak parah jika terjadi bencana.
Bimtek dilaksanakan selama 3 hari dengan peserta perwakilan dari sekolah di 17 kapanewon Bantul. Pada tahap pertama ini ada 30 sekolah yang mengikuti SPAB. Ditargetkan hingga akhir tahun 2025, seluruh sekolah sudah mendapatkan bimtek ini.
“Adalah untuk menyiapkan perangkat sekolah yang ada untuk bisa bersama-sama menyiapkan diri. Jadi, ada beberapa target yang belum sepenuhnya karena kita lakukan secara bertahap mengingat situasi dan kondisi.” Ujar Nugroho Eko S., Kepala Disdikpora Kab. Bantul.
“Kita juga harus mampu mengamankan anak-anaknya waktu terjadi bencana karena bencana itu bisa terjadi setiap saat, tidak bisa diprediksi apakah pagi, siang, atau malam.” Ujar Jumakir, Ketua Komisi A DPRD Bantul.
Delly Nur Wijaya, RBTV