SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta resmi meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) sebagai langkah konkret dalam mengatasi permasalahan stunting di wilayahnya. Program ini merupakan pengembangan dari inisiatif sebelumnya dan bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan asupan gizi bagi anak-anak yang membutuhkan.
Gerakan Genting bekerja sama dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari salah satu bank daerah. Program ini memiliki konsep serupa dengan program Dashat yang sebelumnya telah dijalankan oleh Pemkot Surakarta, yakni pemenuhan gizi bagi anak-anak yang berisiko mengalami stunting.
Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, menjelaskan bahwa dalam program Dashat, anak-anak mendapatkan makanan sebanyak dua kali sehari dengan biaya per porsi sebesar Rp12.500. Sementara itu, dalam program Genting, biaya per porsi makan ditingkatkan menjadi Rp15.000 untuk memastikan asupan gizi yang lebih optimal bagi anak-anak yang menjadi sasaran program ini.
Teguh mengatakan ada penambahan gizi dalam program kali ini. Pada launching perdana, Pemkot Surakarta menargetkan 73 anak sebagai penerima manfaat di tiga kelurahan.
Lebih lanjut, Teguh juga mengungkapkan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025, Pemkot Surakarta telah mengalokasikan dana tambahan sebesar Rp15 miliar untuk penanganan stunting. Dari jumlah tersebut, Rp5 miliar akan difokuskan pada pembiayaan program Genting guna memastikan keberlanjutan dan efektivitas gerakan ini dalam mengatasi stunting di Kota Surakarta.
Dengan adanya program ini, diharapkan angka stunting di Surakarta dapat terus ditekan, serta anak-anak dapat tumbuh dengan gizi yang lebih baik dan kesehatan yang lebih optimal.
Rizki Budi Pratama, RBTV