Sejumlah petani tambak udang di Kabupaten Kulon Progo mengaku merugi lantaran mengalami kematian hingga 40 persen akibat musim penghujan sebulan terakhir. Tingginya kematian udang petani tambak juga disebabkan masifnya serangan penyakit kotoran putih yang menyerang tambak mereka.
Tingginya kematian bibit udang vaname ini terjadi sebagai dampak kondisi cuaca ekstrem selama beberapa waktu terakhir. Tohir, petani udang vaname asal Desa Garongan, Panjatan, Kulon Progo, menjadi salah satu dari sekian banyak petani yang terdampak kondisi cuaca ekstrem sejak beberapa minggu terakhir.
Akibatnya, sekitar 40 persen dari ratusan ribu bibit udang vaname di tujuh kolam mengalami kematian. Tingginya curah hujan diketahui tak hanya mengakibatkan pertumbuhan bibit udang menjadi lambat, tetapi juga berisiko menimbulkan kematian.
Terlebih di musim seperti saat ini, banyak petani tambak udang mengalami serangan penyakit kotoran putih yang selalu menjadi momok bagi para petani udang. Apabila tidak segera dilakukan antisipasi serta penanganan, petani bisa mengalami gagal panen.
Para petani mengaku hanya bisa melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengobatan secara rutin. Penyakit kotoran putih sendiri cukup sulit diatasi. Biasanya, penyakit ini menyerang bibit udang saat memasuki usia 30 hingga 40 hari. Petani tambak melakukan penggantian air secara berkala guna menjaga kualitas air sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit.
Bagas RBTV