Sejak Desember 2024, lebih dari 40 ternak di Kabupaten Gunungkidul dilaporkan mati mendadak, diduga akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan penyuntikan vitamin dan vaksinasi.

Pemkab Gunungkidul menyampaikan bahwa sejak Desember 2024, lebih dari 40 hewan ternak mati mendadak akibat dugaan wabah PMK. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat, selain ternak yang mati, banyak hewan dalam kondisi sakit dengan gejala serupa, seperti penurunan nafsu makan, kaki pincang, dan mulut mengeluarkan lendir.

Untuk menekan dampak penyebaran PMK, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan berbagai upaya. Langkah-langkah tersebut meliputi pemberian vitamin serta vaksinasi terhadap ternak yang terdaftar. Hingga saat ini, sebanyak 375 dosis vaksin telah disiapkan untuk diberikan kepada ternak yang membutuhkan.

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, WIBAWANTI, kasus PMK ini ditemukan di banyak kecamatan, seperti Gedangsari, Purwosari, Paliyan, dan Wonosari, dengan jumlah kasus tertinggi berada di Desa Pampang, Kecamatan Paliyan. Pemkab Gunungkidul mengimbau para peternak untuk segera melaporkan kepada petugas apabila ditemukan gejala hewan ternak yang sakit.

Agung / RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *