Yogyakarta- sejumlah pimpinan oeganisasi kepemudaan berlatar belakang keagamaan belum lama ini mengunjungi Greja Kristen Jawa Minomartani, Ngaglik, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kunjungan ini para pemuka organisasi kepemudaan berlatar belakang keagamaan mendapat penjelasan dari cucu Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait dengan komitmen Kraton terhadap keberagaman beragam.
Bertajuk Tali Silaturahmi Menjelang Natal 2024, Pimpinan dari Tujuh Organisasi Kepemudaan Berbasis Keagamaan Mengunjungi Gereja di Minomartani, Kapten Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kunjungan tersebut, mereka disambut oleh Pendeta Kriswoyo dari Gereja Kristen Jawa Minomartani dan Romo Sadana.
Selama kunjungan ini, mereka juga menerima penjelasan mengenai komitmen Kraton Yogyakarta untuk melindungi seluruh agama dan kelompok minoritas lainnya, serta mendorong terciptanya keharmonisan antara kelompok minoritas dan mayoritas.
Gustilantika Marrel Suryokusumo (GMS), cucu dari Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga menjabat sebagai Pengageng Tepras Sri Wandawa Kraton Yogyakarta, turut menyampaikan pesan dari Sri Sultan.
GRM Gustilantika Marrel Surykusumo, cucu Sri Sulhan Hamengkubuwono X menyampaikan, “Yogyakarta selalu menjadi simbol dari keberagaman, dan keraton Yogyakarta apalagi dengan ngarso dalem selalu menyampaikan seluruh agama harus dilindungi”.
Danang Maharsa, Wakil Bupati Sleman, “Semua perbedaan ada di Kab Sleman baik itu agama suku dan lain sebagainya”.
Belajar mengenai keberagaman di Kabupaten Sleman dianggap sangat relevan, mengingat selama ini penduduk Kabupaten Sleman memiliki berbagai perbedaan, baik dalam hal agama, budaya, suku, dan lain sebagainya.
Widi, RBTV