Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang pergantian tahun, para perajin terompet mulai memproduksi untuk memenuhi pesanan. Hal ini juga berlaku bagi para perajin terompet di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

Seorang perajin sekaligus pemilik usaha terompet, Giri, mengungkapkan bahwa tahun ini ia hanya memproduksi 500 terompet. Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya mencapai 1.500 hingga 3.500 terompet.

Giri memperkirakan penurunan penjualan terompet sejalan dengan menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu, ia harus memutar otak karena harga bahan baku terompet mengalami kenaikan.

“Ini kemungkinan cuma sedikit sekitar 500-an aja, karena tegantung bahannya, mahal sekarang sama ekonomi agak lesu. Tahun baru kemarin buat sekitar 1500, kalu sebelum-sebelumnya 3000 lebih.” Ungkapnya.

Giri juga mengungkapkan bahwa ia terpaksa mengurangi margin keuntungannya agar terompet yang ia produksi tetap laku di pasaran. Ia menjual setiap terompet dengan harga antara sepuluh hingga dua puluh ribu rupiah.

Rizki Budi Pratama, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *