Terpaan angin kencang dan gelombang tinggi di Pantai Congot, Temon, Kulon Progo, membuat para nelayan di kawasan tersebut berhenti melaut. Tinggi gelombang akhir-akhir ini diperkirakan mencapai 1 hingga 4 meter.

Sudah sejak empat hari terakhir, aktivitas nelayan terhenti akibat fenomena alam ini. Hal tersebut terjadi karena hembusan angin yang cukup kencang sekaligus perubahan cuaca yang dinilai ekstrem.

Di saat nelayan berhenti melaut, saat ini merupakan musim ikan bawal laut yang memiliki harga jual relatif stabil. Para nelayan di kawasan tersebut pasrah dan terpaksa menganggur karena tidak ada pekerjaan sampingan selain melaut.

“Gelombang diperkirakan mencapai 4 meter di wilayah Pantai Selatan Depok. Untuk aktivitas nelayan, beberapa hari ini tidak melaut karena gelombang tersebut sangat berbahaya. Informasi untuk gelombang tinggi masih diperkirakan berlangsung 2 sampai 3 hari ke depan,” ujar Danang Susanto, Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa 5.

“Sementara ini kondisi gelombang laut kurang bersahabat. Ya, sementara kami libur. Karena kami hanya nelayan, ya terpaksa belum ada pekerjaan. Kalau nelayan libur, kami memang menganggur, Pak. Totalnya, ini sudah hari keempat,” ujar Joharsono, seorang nelayan.

Selain faktor cuaca, kondisi kebersihan laut juga kerap mengganggu aktivitas nelayan di tengah laut. Pasalnya, beraneka macam sampah sering terjerat di jaring yang mereka tebar. Yang paling parah, tak jarang terdapat terumbu karang yang tersangkut sehingga merusak jaring, yang menjadi peralatan utama untuk melaut.

Bagas | RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *