Kulon Progo- Untuk menambah tingkat keslamatan msyarakat PT KAI dalam waktu terakhir menutup akises perlintasan sebidang. Namun demikian PT KAI membangun fasilitas jembatan penyebrangan orang untuk melintasi rel bagi pejalan kaki. Seperti yang sedang dipersiapkan di kabupaten Kulon Progo.
Penutupan jalur perlintasan langsung atau JPL sebidang antara jalur rel kereta api dan jalan raya pada PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 6 sering dilakukan.
Di Kabupaten Kulon Progo, PT KAI telah menutup akses JPL 685, yang biasa dikenal dengan nama Teteg Wetan, di Kecamatan Wates, Kulon Progo. Penutupan JPL ini telah dilakukan dua tahun yang lalu untuk mengurangi potensi risiko kecelakaan. Setiap JPL seharusnya memiliki jarak minimal 800 meter.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo juga menyediakan fasilitas dengan membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) di atas Ex JPL 685 Teteg Wetan. Meskipun masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada tahun 2025, fasilitas ini merupakan kontribusi dan tanggung jawab hasil sinergi antara PT KAI dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk meningkatkan keselamatan dalam bertransportasi.
Krisbiyantoro, Manager Humas DAOP 6 PT KAI, ”dari PT KAI bahwa perlintasan sebidang tidak diperbolehkan jarak satu dengan lainya kurang dari 800 meter sedangkan lintasan di wates tribut wetan dan barat kurang dari 800 m. Sudah seyogyanya harus di tutup. Otomatis dengan ditutupnya perlintasan sebidang faktor keselamatan akan cukup tinggi dan masyarakat akan menyesuaikan”.
Srie Nurktatsiwi, pejabat Bupati Kulon Progo, ”Jpo pembangunan ini kan berkelanjutan.tahun ini di tahap persiapan lalu di tahun 2025 dan seterusnya akan lanjut tahap tahap lainya”.
Diharapkan kerja sama ini akan berlanjut untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan raya dan kondisi perjalanan kereta api yang aman.
Bagas, RBTV.