Berdasarkan hasil monitoring sementara pasca Pilkada 27 November kemarin, KPU DIY mengakui adanya penurunan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 ini.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan di beberapa TPS dan laporan dari kecamatan, angka partisipasi pemilih tercatat sekitar 70 persen.
Tingkat partisipasi pemilih yang cukup baik, dengan kehadiran di TPS di atas 70 persen, tercatat di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. Meskipun demikian, penyelenggaraan Pilkada di DIY relatif aman meskipun ada beberapa laporan terkait politik uang.
Ketua KPU DIY, Ahmad Sidqi, mengatakan bahwa rendahnya angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 dibandingkan dengan Pilkada 2020 disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya adalah perbedaan karakteristik Pemilu nasional dengan Pilkada, sehingga banyak warga yang sudah terdaftar dalam DPT namun tidak menggunakan hak suaranya karena berada di luar kota.
Ahmad Sidqi, Ketua KPU DIY, menyampaikan, “Tetapi, untuk pengukuran Pilkada dengan angka partisipasi 70 persen itu sudah cukup baik. “Tetapi untuk pengukuran pilkada 70 persen itu sudah cukup baik ya nah sementara di saat ini itu kan mungkin banyak orang luar kota orang orang luar Jogja yang ada di luar Jogja itu tidak pulang itu yang biasanya menjadi faktor ke tidak apa mengurangi tingkat partisipasi ya yang mengurangi tingkat partisipasi biasanya secara umum warga yang sudah terdaftar dalam bpt dan kebetulan ada di luar kota itu tidak hadir”.
KPU DIY juga menyampaikan bahwa selama pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2024, tidak terjadi peristiwa yang menonjol di seluruh TPS di DIY, baik yang terkait dengan logistik pemilu maupun keamanan di lokasi TPS.
Agung, RBTV