Inilah suasana Alun-Alun Wates yang dipenuhi oleh para peserta, yang merupakan anggota OPD Kabupaten Kulon Progo. Mereka antusias mengikuti lomba Gobak Sodor yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kulon Progo. Permainan Gobak Sodor adalah permainan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan cara main yang simpel, yaitu menghalangi lawan untuk mencapai garis akhir.

Gobak Sodor dimainkan di lapangan berbentuk bujur sangkar yang pembatasnya ditandai dengan kapur. Dari 21 tim OPD yang menjadi perwakilan dalam permainan ini, akan terbagi menjadi dua tim yang masing-masing terdiri dari tiga sampai lima orang. Satu tim bertugas sebagai penghalang, dan satu tim lagi sebagai penyerang.

Meskipun terlihat mudah, namun pada permainan ini melibatkan gerakan tubuh yang spontan dan cekatan, sehingga mampu mengecoh penjaga dan melampauinya. Begitu pula pada sisi penjaga, yang harus teliti memperhatikan setiap gerak-gerik penyerang agar tidak lolos. Ketika pemain penyerang disentuh oleh pemain penghalang, posisi penyerang dan penjaga ditukar.

“Ini menyenangkan banget, seru banget, apalagi ketemu sama lawan-lawan yang keren juga. Di laga final, alhamdulillah bisa membawa nama SEGA keluar jadi juara,” kata Amalia Miftah, peserta.

“Untuk Gobak Sodor ini, pertama akan mengkondisikan atau mengumpulkan banyak massa, kemudian pergerakannya juga lebih dinamis daripada lomba tradisional yang lain. Gobak Sodor ini bisa mengakomodir seluruh OPD yang ada, sehingga banyak yang ikut. Ternyata benar, diikuti oleh 21 OPD, dan ternyata ada juga dari masyarakat, terutama pegawai di Kulon Progo, terutama ibu-ibu, dan tidak lupa separuhnya bapak-bapak juga semangat sekali,” ujar Slamet Mulyono, panitia dan tim juri.

Pelaksanaan lomba ini pun diharapkan menjadi wujud guyub silaturahmi, ajang mempererat, dan meningkatkan kebersamaan antar OPD Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui permainan tradisional ini.

Bagas / RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *