Guyuran hujan deras di wilayah Kabupaten Kulon Progo beberapa waktu lalu menjadi penyebab ambrolnya talud sepanjang 10 meter dengan ketinggian sekitar 5 meter di Pedukuhan Sebatang, Hargotirto, Kokap, Kulonprogo, Yogyakarta. Kejadian ini mengakibatkan satu unit rumah milik Suminto yang berada di atasnya nyaris ambruk terbawa longsor.

Beruntung, saat kejadian, seluruh penghuni rumah masih terjaga. Mereka menyelamatkan diri setelah mendengar kerasnya dentuman ambrolnya talud ini.

Pasca-kejadian, kondisi sejumlah dinding rumah mengalami retak, bangunan menjadi miring, dan lantai amblas. Atas kejadian ini, rumah tersebut belum dapat dihuni kembali karena kondisi kerusakan yang membahayakan.

“Mendengar itu suara jebloknya bangunan itu, lalu saya pergi ke belakang, pindah ke belakang. Lalu saya nengok keluar, ternyata sudah ambrol. Suaranya seperti kayu patah,” kata Suminto, pemilik rumah.

“Ketinggian sekitar 5 meter dengan panjang 10 meter, mengancam rumah di atasnya, satu rumah. Kondisi rumah di atas longsoran itu ada tempat tidur dan warung. Untuk lantai sudah pecah, dinding juga sudah pecah,” ujar Sutarto, anggota TRC BPBD DIY.

Akibatnya, tiga penghuni rumah terpaksa mengungsi ke rumah sebelahnya yang kondisinya masih aman. Warga diimbau agar tetap waspada, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih dapat terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Bencana longsor di Desa Hargotirto tercatat sebanyak tujuh titik. Sementara di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, terdapat tiga titik yang berdampak kerusakan rumah hingga menutup jalan.

Bagas, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *