Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DKPP Bantul, Joko Waluyo, menyampaikan pihaknya telah menjalankan instruksi menteri pertanian untuk mengoptimalkan luas tambah tanam dan program perluasan areal tanam.

Saat ini dirinya juga mendorong para petani untuk meningkatkan frekuensi penanaman padi dari satu kali menjadi dua kali dua kali menjadi tiga kali bahkan hingga empat kali jika memungkinkan. Pada 2023 produksi padi di Bantul masih surplus sekitar 90 ribu ton gabah kering giling setelah dikurangi konsumsi penduduk. Untuk 2024, Joko optimis target yang sama dapat dicapai, termasuk produksi telur, daging dan sayuran. Namun Joko mengingatkan, hasil panen juga bergantung pada kondisi cuaca yang sulit diprediksi.

“InsyaAllah di pertengahan bulan Desember kita sudah hampeir habis tanah sudah ditanami semua, dan yang beberapa spot yang belum ditanami karena masih menunggu, tapi tetap nanti sekitar pertengahan Desember sudah habis sudah ditanam semua di Kabupaten Bantul, sedangkan untuk pupuk kita InsyaAllah aman dari kota yang pemerintah, masih mencukupi, jadi tidak ada istilah lagi pupuk di Bantul sulit, karena penebusannya sekarang juga pakai KTP dan tersedianya cukup” ungkap Joko Waluyo, Kepala DKPP Kab.Bantul.

Delly, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *