Praktik Kerja Lapangan (PKL) biasanya dilaksanakan dalam jangka waktu 3-6 bulan, bisa lebih singkat ataupun lebih panjang tergantung dari kebijakan lembaga sekolah atau kebijakan perusahaan tempat dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Hal ini dilakukan karena dalam PKL, seseorang akan mendapatkan ilmu tambahan selain yang didapat di formal.
Seperti yang dilakukan siswa-siswi dari SMK Negeri 1 Nanggulan dan SMK Negeri 1 Salam, dalam melaksanakan PKL selama kurang lebih 5 bulan, mereka digembleng dengan ilmu lapangan. PKL memberikan kesempatan emas bagi siswa untuk mengasah keterampilan teknis yang relevan dengan jurusan mereka.
Menurut beberapa siswa yang sempat ditemui oleh tim, menimba ilmu lewat PKL menjadi hal baru. Ilmu yang didapat menjadi penting dan menjadikan pengalaman yang berharga bagi mereka.
“Pertanian terpadu sendiri di Joglo saya mendapatkan banyak pengalaman yang pertama ada mengurus Unggas, Bebek dan juga Ayam terus ada Budidaya Tanaman mulai dari kacang, ada pakcoy, ada casin juga. Tidak ada ya tapi sukanya sangat banyak kita bisa berkenalan dengan teman teman yang lain, bekerja sama terus kita juga dapat pengalaman yang sangat apik dari di sekolahan yang hanya materi tapi di Joglotani ini kita perbanyak Praktek kemungkinan yang tadinya hanya materi kita paham oh begini prakteknya.” Kata Vani Aprilia dari Smk N 1 Salam.
“Pengalamannya banyak saya sudah membuat Bedengan, menanam Pohon Klengkeng, membuat bedengan, Pengolahan lahan dan lainnya sama Budidaya bawang merah. Buat temen temen yang lain kalau PKL harus tetap semangat tetap bersungguh sungguh karena PKL itu penting buat kita semua, ilmu ditempat PKL lebih banyak dari pada di sekolah.” kata Apri Nur Fathoni dari Smk N 1 Manggulan.
Kegiatan PKL ini diharapkan, baik siswa maupun mahasiswa, lebih mengetahui bagaimana gambaran di dunia kerja, seperti yang dilaksanakan di Joglotani Indonesia yang berada di daerah Kabupaten Sleman.
“Dengan adanya anak anak PKL atau Praktek Kerja Lapangan baik itu mereka anak Smk Pertanian, ataupun anak Smk Ekonomi, maupun Mahasiswa agro agridan yang lain sebagainya bahkan yang mau pensiun itu menjadikan tempat ini menjadi melekat. sebuah ilmu Teori yang diperoleh secara Nasional Praktek secara lapangan sehingga dengan adanya Teori yang dipraktekan ini menjadi menyinkronkan dan menyempurnakan sebuah ilmu, bahwa ilmu itu akan bisa diamalkan kalau ada bukti lapangannya.” kata TO. Suprapto dari Joglotani Indonesia.
YOGI,RBTV.