Tingginya curah hujan beberapa waktu terakhir membuat sawah yang ditanami melon di kawasan Kebonrejo, Temon, Kulon Progo, terendam air dan terancam gagal panen. Salah seorang petani melon yang mengalami hal serupa, Lestari Tentrem, warga Tirtorahayu, Galur, Kulon Progo, mengaku lahannya seluas 2 hektare sepenuhnya tertutup air akibat curah hujan tinggi.Saluran irigasi yang tepat berada di samping lahan sawahnya memperburuk kondisi ini. Tanaman melon miliknya, yang saat ini berusia 1 bulan, kini menjadi layu dan mati akibat genangan air tersebut. Atas kejadian ini, Lestari mengaku harus merugi hingga 40 juta rupiah, yang menjadi modal awal dari sewa tanah, membeli bibit dan pupuk, tenaga buruh tani, dan lain-lain.“Turun hujan deras terus ya, banjir, nggak bisa dipanen. Kondisinya kena hujan, banjir terus, belum bisa menghasilkan, mati semua. Luas tanah 2 hektare, tanaman usia 28 hari,” ungkap Lestari Tentrem, petani melon.Menengok kejadian ini, Lestari hanya bisa pasrah dan berharap agar kelak dapat diberikan panen yang melimpah atas kerugian yang kini ia rasakan.Bagas, RBTV