Inilah keseharian seorang ibu warga Dusun Kembang, Margosari, Pengasih, Kulon Progo, yang tengah membuat kerajinan sangkar burung dari bambu, sembari mengurus anaknya.

Siti Musiam, ibu dari dua orang anak ini, menggunakan bahan bambu apus yang banyak tumbuh di sekitar rumahnya. Ia membuat sangkar burung untuk jenis anggungan, seperti deruk atau puter, untuk dijual.

Hebatnya, Siti melakukan seluruh proses pembuatan sangkar tersebut seorang diri. Dalam sehari, Siti mampu membuat satu sangkar burung yang ia hargai 55 ribu rupiah. Tangan Siti tampak luwes dalam mengerjakan sangkar burung yang telah ia tekuni selama tiga tahun terakhir.

Siti Musiam Selaku Pengrajin sangkar burung mengatakan bahwasanya “Proses pembuatan satu sangkar burung ini memerlukan waktu sekitar satu hari. Saya sudah menekuni kerajinan ini selama tiga tahun terakhir. Kerajinan ini saya kerjakan di waktu senggang, dan setiap sangkar burung yang saya buat memakan waktu sekitar satu hari.”

Biasanya sangkar-sangkar itu akan langsung diambil oleh para pelanggan yang telah memesan sebelumnya. Selain pedagang kios pakan burung, Pelanggan sangkar miliknya juga berasal dari para penghobi Burung Anggungan yang ada di sekitar Kulon Progo. Dari usaha sampingannya ini,Siti mengaku bisa mendapatkan pemasukan tambahan untuk membantu perekonmian keluarga.

BAGAS,RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *