Solo – Massa aksi yang terdiri dari beberapa kelompok, seperti Aliansi Rakyat Menggugat, Mega Bintang, Laskar Kelabang Putih, Aliansi Emak-Emak Bergerak, Komunitas 212, dan Forum Relawan Demokrasi, menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Surakarta. Para peserta aksi terlihat membawa spanduk yang berisi berbagai tuntutan.
Salah satu tuntutan utama mereka adalah mendesak mantan Wali Kota Surakarta sekaligus Presiden RI ketujuh, Joko Widodo, untuk diadili. Menurut mereka, Jokowi telah melakukan pelanggaran selama sepuluh tahun masa jabatannya.
Selain itu, massa aksi juga meminta pemerintah untuk mengusut kasus “Fufufafa” yang sempat menyeret nama Wakil Presiden dan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
“Menanggung jawabkan apa yang telah dilakukan di kepemimpinannya. Yang kedua itu bagaimana agar pemerintah itu bisa menyusut kasus FUFUFAFA. Jejak digital itu sepertinya gampang sekali untuk diusut, untuk dicari akar permasalahannya. Namun, pertanyaannya adalah, kenapa Kominfo sampai saat ini belum bisa mengusut? Masa yang gampang itu aja kok sampai berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan. Ga bisa! Itu terjadi apa? Berarti terjadi adanya pengkhianatan di sana.” Ujar Muhammad Syafi, perwakilan komunitas 212.
Aksi ini sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman tersendat. Meski demikian, secara keseluruhan, aksi berlangsung dengan tertib.
Rizki Budi Pratama, RBTV.