Aksi protes dilakukan oleh sejumlah warga Kalurahan Banyuroto dengan memasang spanduk berisi keluhan di dusun mereka. Hal ini dikarenakan warga merasa kesal dengan kondisi saluran irigasi serta jalan kampung yang rusak bertahun-tahun, namun tak juga diperbaiki.
Aksi protes ini dilakukan oleh belasan warga yang berasal dari empat wilayah RT serta tiga padukuhan di Kalurahan Banyuroto, Nanggulan, Kulonprogo, Jumat lalu. Mereka nampak memasang sejumlah spanduk berisi sindiran sekaligus tuntutan terkait akses jalan dan saluran irigasi yang rusak di kampung mereka.
Warga menyebut total ruas jalan kampung yang mengalami kerusakan itu mencapai dua kilometer. Selain sulit dilewati, dampak kerusakan jalan itu juga kerap mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
“Rusak parah, itu sudah cor-nya pecah-pecah sejak tahun dibangunnya selokan itu pada 2020. Sampai saat ini belum ada tindak lanjut untuk menyambung wilayah Sambiroto, Minggo, dan Gayam. Banyak yang jatuh kemarin itu, terutama pengguna jalan, terutama sepeda motor,” ujar Endro Suparno, warga Gayam.
Selain memprotes jalan rusak, warga juga mempertanyakan terkait saluran irigasi Donomulyo Kanan yang dibangun sejak tahun 1997. Sampai sekarang, saluran tersebut belum dilengkapi dengan talud, sehingga sering jebol ketika musim hujan tiba. Hal ini menyebabkan air meluber dan membanjiri rumah warga.
“Kami warga juga minta supaya ini segera ditindaklanjuti. Yang atas bagus, yang bawah bagus. Di tengah-tengah ini keadaannya seperti ini, terus airnya kan tidak lancar, jadi banyak yang terbuang. Ini sangat penting sekali. Kalau airnya ya Tawang, Gayam, Sambiroto,” ujar Nurudin, warga Tawang.
Melalui aksi protes ini, warga berharap pihak terkait segera menindaklanjuti keluhan mereka.
Bagas, RBTV.