Untuk menghidupkan kembali budaya bersepeda, Komunitas Sepeda Jadul Jogjakarta bersama Kalurahan Gilangharjo, Pandak, menggelar ngonthel bareng mengelilingi perkampungan di Gilangharjo. Kegiatan yang diikuti oleh ribuan onthelis ini mengambil start dan finish di Lapangan Jodog Legi. Tak hanya onthelis dari Bantul saja, onthelis dari Yogyakarta, Kebumen, Magelang hingga Nganjuk ikut meramaikan ngonthel bareng ini.
Hendri, salah satu onthelisi dari Yogyakarta ini, menyambut baik gelaran ngonthel bareng, karena Yogyakarta memiliki sejarah sebagai kota sepeda. Sepeda menjadi bagian dari budaya masyarakat, sehingga sepatutnya dipertahankan dengan menggelar kegiatan ngonthel bareng secara rutin.
“Saya itu seneng banget e mas. Soale kan, istilahnya itu mengeratkan saudara-saudara dari luar kota atau dari daerah-daerah itu, dari utara Jogja ya. Rasanya itu enak. Setiap mau dolan kesana, disapa ‘’Hey Pak’’, rasanya itu mengeratkan paseduluran.” Ungkap Hendri
Ketua Paguyuban Onthel Jadul Yogyakarta, Joni Riyadi, mengaku menggelar kegiatan ngonthel bareng mengelilingi perkampungan di Gilangharjo sebagai sarana untuk menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap sepeda. Selain menyehatkan, bersepeda juga dapat mengurangi polusi udara akibat kendaraan bermotor.
“Tamu dari hari ini itu dari berbagai tempat, ya mas, terutama di wilayah Jogja dan sekitarnya. Ini juga ada tamu peserta dari Karang Anyar, Jawa Tengah; ada juga yang dari Banyumas, dan ada dari Purbalingga. Dan ini merupakan satu wujud bentuk sinergi, bahwasannya komunitas itu bisa bekerja sama bersinergi dengan pemerintah setempat.” Ungkap Joni Riyadi.
Hal serupa juga diungkapan oleh Pardiyono selaku Lurah Gilangharjo, “Mengangkat Jogjakarta menjadi kota sepeda itu dengan harapan, dengan sepeda-sepeda kuna ini, nanti kegiatan ngonthel bersama untuk mencapai kesehatan yang sempurna bisa tercapai sesuai dengan tema pada pagi hari ini.”
Delly, RBTV.