Dalam lanjutan kompetisi Liga 2 di Stadion Mandala Krida, Rabu sore, duel sengit terjadi antara tuan rumah PSIM Yogyakarta melawan Persijap Jepara. Kedua tim langsung bermain dengan intensitas tinggi sejak menit-menit awal. Skuad asuhan Seto Nurdiyantoro tampak mendominasi jalannya pertandingan, terutama dengan serangan-serangan dari lini sayap. Namun, meskipun menciptakan sejumlah peluang, para pemain PSIM belum mampu mengonversi kesempatan tersebut menjadi gol. Sebaliknya, pertahanan Persijap Jepara tampil disiplin dan berhasil meredam serangan-serangan lawan.
Pertahanan solid Laskar Kalinyamat, julukan Persijap, terbukti menjadi kunci di laga ini. Hingga akhir pertandingan, mereka berhasil menjaga gawang tetap bersih dari kebobolan. Catatan positif ini semakin menambah rekor impresif Persijap Jepara, yang hingga pekan kelima baru kebobolan satu gol. Di penghujung pertandingan, sempat terjadi sedikit protes dari kubu PSIM ketika wasit meniup peluit akhir di menit ke-94, meski waktu tambahan yang diberikan seharusnya lima menit.
“Hasil 0-0, artinya buat kami tidak maksimal, tapi tetap kami syukuri. Kita lihat sama-sama, mungkin salah satunya faktor latihan belum dapat, tapi harapannya akan kembali lagi. Jadi saya pikir pertandingan sore ini kami menguasai pertandingan, ini penglihatan saya, mudah-mudahan tidak salah. Hanya peluang dan terciptanya gol, ini menjadikan evaluasi. Dan ada beberapa pemain yang mungkin di bawah perform, itu menjadi evaluasi tim pelatih dan manajemen,” ucap Seto Nurdiantoro, Pelatih PSIM.
Dengan hasil imbang tanpa gol ini, PSIM Yogyakarta gagal meraih tiga poin di kandang sendiri. Meski begitu, mereka masih aman di posisi tiga klasemen sementara Grup 2. Sementara itu, Persijap Jepara tetap kokoh di puncak klasemen dengan mengantongi 9 poin hasil dari dua kemenangan dan tiga kali imbang dari lima laga yang telah mereka jalani.
Agung, RBTV.