Kulon Progo – Pendamping Teknis Lapangan dari program ini, Aji Saraswanto, menyatakan bahwa terdapat 130 kepala keluarga yang dilibatkan dalam program ini. Vanili dipilih karena tanaman tersebut pernah menjadi komoditas utama di perbukitan Menoreh dan bahkan sempat dijuluki sebagai “emas hijau.” Program ini bertujuan untuk mengembalikan kejayaan tersebut. Dukungan penuh diberikan oleh Dispetaru DIY, dengan seluruh pembiayaan berasal dari Dana Keistimewaan senilai total 500 juta rupiah. Aji menyebutkan bahwa capaian program ini telah mencapai 100%, di mana seluruh warga Sasarang sudah menanam vanili. Meskipun demikian, pendampingan tetap akan terus dilakukan terhadap mereka.

“ Program ini tahapan ini sudah terealisasi 100% dimana satu rumah sudah berdiri, kemudian ditanaman petani sudah tertanam, pelatihan baru saja dilaksanakan yang tahap kedua, selanjutnya kami juga besar harapan untuk menjadikan Agroeduwisata vanili ini menjadi besar tentunya dengan petakan kawasan, sudah dipetakan oleh Dispetaru sendiri, kawasan Vanili, kawasan kopi, teh, wisata yang saling mendukung “. Ungkap Aji Saraswanto, Pendamping Teknis Lapangan Program Budidaya Vanili.

Melalui program ini, Dispetaru DIY bertujuan untuk mengembangkan Pagerharjo sebagai destinasi agrowisata, karena selain vanili, terdapat juga komoditas unggulan lainnya seperti cengkeh dan kopi.

“ Sudah berjalan dari Mei jadi sudah berjalan tiga bulan, penyampain sejauh ini sudah memuaskan, kedepan mungkin untuk pemberdayaan budidaya dan pasca panen ini juga masih ada terlibat dari Dinas Pertahanan Tata Ruang DIY melalui dana keistimewaan”. Ungkap Bambang Unotro, Jagabaya Kalurahan Pagerharjo.

BAGAS, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *