Mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar dinilai sebagai transisi yang tidak mulus atau terjadi secara tiba-tiba.

Hal ini disampaikan oleh pakar politik UGM, Mada Sukmajati, yang menyebutkan bahwa pengunduran diri Airlangga Hartarto bisa memunculkan dinamika internal di Partai Golkar

“Ya, saya kira ada sinyal bahwa ada kekuatan besar atau dorongan yang signifikan terhadap keputusan mundurnya Pak Airlangga Hartarto. Karena kalau tidak ada, sebenarnya proses pengunduran atau transisi kepemimpinan di periode Pak Airlangga itu bisa dilakukan secara mulus, ya. Tapi menurut saya, dengan keputusan Pak Airlangga kemarin, periode transisinya menjadi sangat tidak mulus, karena bisa jadi akan memunculkan dinamika di faksi-faksi internal Golkar. Ini bisa merugikan Golkar, terutama terkait dengan tahapan pencalonan di Pilkada nanti. Tapi bisa juga, jika ada kekuatan politik yang mendorong dan kemudian berhasil menguasai faksi-faksi yang ada di Golkar saat ini, saya kira secara tata kelola kepartaian, Golkar akan kembali seperti di era Orde Baru,” ujar Mada Sukmajati, pengamat politik UGM.

Agung, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *