Pejabat Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto menyampaikan warga diminta tetap untuk melakukan pemilahan sampah di rumah sehingga sejalan dengan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani masalah sampah.

Pemilahan sampah dari rumah sesuai dengan jenis sampah yaitu sampah organik, sampah anorganik residu organik dan residu anorganik.

Untuk sampah organik masyarakat dapat mengolah sampah secara mandiri dengan menggunakan berbagai metode seperti biopori lodong sisa dapur komposter maupun penyaluran sampah ke mitra olah organik. Selain itu, untuk penyaluran sampah anorganik bisa melalui bank sampah, pelapak, atau mitra daur ulang.

Selain gerakan zero sampah anorganik berbasis bank sampah, gerakan organikkan jogja memiliki target 23.750 KK by name by address dengan memproduksi 13.500 biopori dan aktivasi eksisting sebanyak 10.250 titik yang dapat membantu pengurangan sampah dari hulunya.

“Kebijakan yang terkait dengan pemilihan sampah sejak dari lokasi atau di titik-titik tempat masyarakat dari rumah tangga ini sudah dilakukan pemilahan. Pemilahan itu untuk memilah terkait jenis sampahnya dari sampah organik dan sampah anorganik maupun sampah organik yang residunya cukup tinggi ya misalnya residu b3 dan lain-lain. Kemudian dari sampah organik itu kan harapannya bisa dilakukan secara mandiri di masyarakat dengan metode-metode yang sudah kami sosialisasikan dan kami dampingi” ungkap Sugeng Purwanto, Pejabat Walikota Yogyakarta.

Rinamaulita

RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *