Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan orientasi integrasi pelayanan kesehatan primer demi meningkatkan pelayanan promotif dan preventif kepada masyarakat di 21 puskesmas.
Pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat sudah terbentuk melalui posyandu. Yang selama ini juga di jalankan oleh tenaga dari puskesmas maupun puskesmas pembantu. Kerjasama yang baik ini di harapkan dapat di aplikasikan di seluruh wilayah di Kabupaten Kulon Progo. Hal ini tidak terlepas dari Kementrian Kesehatan yang berharap ada inovasi layanan kesehatan di setiap kapanewon.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami menjelaskan, program inovasi tersebut. Memiliki 6 pilar yang menopang kemudahan sistem pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Di harapkan kepada masyarakat, agar melakukan pencegahan melalui pemeriksaan pada tingkat posyandu. Sehingga pasien akan mudah terdata melalui screening kesehatan, sesuai dengan usianya.
“Melakukan transformasi inovasi kesehatan, ada 6 pilar. Pilar satu adalah penguatan sistem pelayanan kesehatan primer. Integrasi Layanan Primer (ILP) ini menjadi salah yang ada di dalamnya. Inti dari ILP ini adalah bahwa kita akan mengintegrasikan. Dari pelayanan di puskesmas, kemudian pelayanan di puskesmas pembantu, dan di posyandu. Intinya yang pertama, memang masyarakat nanti akan mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai dengan usianya,” ujar Sri Budi Utami, Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo.
Ia menambahkan, integrasi pelayanan kesehatan primer di lakukan untuk memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, membangun infrastruktur, melengkapi sarana, prasarana, sumber daya manusia, serta memperkuat manajemen di seluruh layanan primer di tanah air.
Bagas, RBTV.