Ratusan orang mengenakan pakaian adat Jawa mengikuti Upacara Adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di kawasan Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul. Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul menyebut upacara tersebut bagian dari menggenjot wisata budaya di Bumi Projotamansari.

Upacara Adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri tahun ini mengusung tema “Lestarining Budaya, Kinaryo Sarono Manunggaling Nusa Bangsa”. Tema ini di maksudkan sebagai perwujudan rasa syukur terhadap tuhan. Atas nikmat yang di berikan kepada warga Padukuhan Mancingan, Parangtritis, Kretek, Bantul.

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, juga memiliki makna tersendiri. Bekti adalah berbakti dan pertiwi itu bumi atau tanah. Sedangkan Pisungsung Jaladri terdiri dari dua makna. Di mana Pisungsung adalah pemberian dan Jaladri bermakna laut.

Upacara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di awali dengan berkumpulnya warga dari seluruh RT Padukuhan Mancingan di Joglo Pariwisata Pantai Parangtritis. Kemudian di lanjutkan dengan Kirab Budaya menuju Cepuri Parangkusumo.

Sesampainya di sana para Abdi Dalem akan melafalkan doa bersama dan di lanjutkan dengan labuhan atau melarung Ubarampe di Pantai Parangkusumo. Pada malam harinya di laksanakan pagelaran wayang kulit.

Upacara adat yang di selenggarakan tahun ini di gelar secara lengkap dan meriah kembali seperti sebelum pandemi.

“Pisungsung Jaladri, ini singkatan dari Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri ini secara fisik. Menjadi lantaran untuk melahirkan rasa syukur. Jadi warga masyarakat melahirkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Yang mana selama satu tahun ini sudah memberikan rejeki yang sesuai dengan harapan,” ujar Suraji, Ketua Panitia.

Delly, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *