Polres Kulon Progo bersama sejumlah pihak terkait membuka kembali lahan seluas 9,6 hektar, yang selama 15 tahun tidak produktif. Lahan pertanian tersebut berada di padukuhan Sidorejo, kalurahan Banaran, kapanewon Galur, Kulon Progo.

Menurut kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati lahan tersebut menjadi tidak produktif karena berbagai alas an. Seperti aliran irigasi yang kurang memadai, tumbuhnya vegetasi liar yang lama di biarkan, dan tingkat keasaman tanah yang tidak bersahabat dengan tanaman padi.

“karena ada berbagai persoalan, yang pertama terkait dengan saluran irigasinya atau pengairannya. Kemudian tumbuhnya vegetasi liar yang di biarkan dan keasaman tanah yang di biarkan. Sehingga tidak memungkinkan untuk di tanami padi”. Ujar AKBP Nunuk Setiyowati, kapolres Kulon Progo.

Polres Kulon Progo membuat 6 sumur sebagai sumber air dalam normalisasi irigasi di sekitar lahan dan mengendalikan tingkat keasaman tanah untuk menjadikan lahan ini menjadi produktif. Penjabat Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi berharap kesejahteraan masyarakat di sekitar lahan tersebut bisa membaik dari usaha yang sudah di lakukan polres pemkab Kulon Progo dan lainnya.

“pemkad bersinergi dengan polres Kulon Progo untuk mengoptimalkan lahan yang ada di sini. Harapannya adalah kesejahteraan masyarakat yang tadi lahannya kurang optimal bisa di optimalkan. Ini juga menjadi bagian yang akan mengoptimalkan di kabupaten Kulon Progo”. Ujar Srie Nurkyatsiwi, penjabat Bupati Kulon Progo.

Bagas, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *