Seperti dirasakan salah seorang petani timun, Agus Wagini asal Dusun Glagah Temon Kulonprogo. Menjelang Hari Raya Idul Adha seperti saat ini, ia mengaku selalu rutin menanam komoditas timun. Hal itu dikarenakan tingginya permintaan timun di kalangan konsumen yang biasanya terjadi setiap tahunnya. Menanam di lahan seluas kurang lebih 1500 meter persegi. Wagini mengaku mampu memanen timun sebanyak 5 kwintal sekali panen atau setiap minggunya.
Namun sayangnya, meski hasil panen timun melimpah, harga jual timun saat ini justru mengalami penurunan. Harga timun yang biasanya mencapai Rp 5.000,00 hingga Rp 6.000,00/ kg, sejak 10 hari terakhir justru turun menjadi sekitar Rp 3.000,00/ kg saja. Banyaknya petani yang menanam timun menjelang hari raya idul adha. Di duga menjadi salah satu faktor penurunan harga timun ini. Mengingat stok timun menjadi berlimpah di pasaran.
“Harga timun sedang murah, untuk harganya Rp 3.000,00/kg dari petani. Untuk harga biasanya dari petani Rp 5.000,00 hingga Rp 6.000,00/ kg. Penurunan harga ini sudah sejak 10 hari belakangan ini,” ujar Agus Wagini, Petani.
Meski mengalami penurunan, para petani termasuk Agus Wagini mengaku yakin harga jual timun akan semakin meningkat. Hingga mendekati Hari Raya Idul Adha tiba nantinya. Hal itu sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya, mengingat timun banyak di cari konsumen sebagai penetralisir daging qurban.
Bagas, RBTV.