Ribuan massa menggruduk kantor bupati Sukharjo, Jawa Tengah. Bahkan massa sempat ricuh, hingga mendapat penangan pihak berwajib, dalam simulasi penanganan aksi demo ini. Aksi ini di mulai dari massa yang menggruduk kantor bupati Sukoharjo. Merasa tuntutan mereka tidak di penuhi, massa panas dan membuat ricuh.
TNI Polri pun terpaksa memukul mundur mereka, menggunakan water canon. Meski demikian, massa justru berdemonstrasi di pasar Insinyur Soekarno dan sepanjang protokol.
Pihak berwajib akhirnya menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Satu orang korban, langsung di evakuasi ke rumah sakit terdekat.
Keadaan seperti itulah gambaran dari simulasi penanggulangan konflik sosial, di Kodim 0726 Sukoharjo, dalam rangka pra pelatihan kesiapsiagaan operasi, Kodam 4 Diponegoro.
Simulasi melibatkan sekitar seribu orang personel gabungan dari TNI, Polri, Pemda Sukoharjo, dan Stakeholder terkait.
“Hal ini hanya melatih kesiapsiagaan, prosedurnya yang kami latihkan. Mulai dari tahap tadi, bagaimana masyarakat masih santai, sampai dengan keadaan yang keras. Tentu TNI dan Polri harus selalu siap di tempat, apalagi pelaksanaan ini serentak, semua wilayah harus bisa mengatasi situasi kondisi bagaimana menciptakan rasa aman di tempat.” Ungkap Mayjen TNI Deddy Suryadi, Pangdam IV, Diponegoro
Pra pelatihan ini sebagai salah satu, upaya kesiapsiagaan TNI Polri dalam menanggulangi konflik di masyarakat. Tak terkecuali jelang pilkada 2024 pada November mendatang.
Rizki Budi Pratama RBTV.