Ketua Forum Taaruf Indonesia atau Fortais Ryan Budi Nuryanto mengatakan, penggunaan kepala kambing sebagai mahar. Untuk menjadi semangat peduli lingkungan dan mengajak berkurban. Kegiatan nikah gratis ini, bertepatan dengan Hari Peduli Lingkungan dan menjelang Hari Raya Kurban.

Ryan menilai kepala kambing dijadikan mahar juga sebagai simbol kepala keluarga bagi mempelai pria, namun ada pula cincin dan seperangkat alat sholat sebagai pelengkap mahar.

“Ini kita dalam rangka menyambut bulan Pancasila di mana kita bergotong royong falsafahnya. Kemudian juga Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kita bersihkan lingkungan dari sampah. Di mulai dari peternakan kita bersih-bersih, kemudian yang selanjutnya adalah dalam rangka Idul Adha. Artinya untuk kita berkorban bagi umat muslim yang mampu,” ujar Ryan Budi Nuryanto, Penyelenggara.

Pernikahan massal ini diikuti oleh pasangan Mei Nurhayati dan Budi Santoso serta Mufidatun dan Paryanto. Kemudian pasangan Fransisca Muryuwati dan Nanu Arianto, serta Martini dan Pahrul Siagian. Peserta nikah massal, Mei Nurkhayani mengaku senang bisa mengikuti nikah massal kali ini. Karena unik dan baru pertama kali di Indonesia yang menggunakan konsep ini.

“Sekarang ini Bantul terkenal dengan budaya kambingnya, jadi membuat kita merasa bangga dan senang. Pertama kali saya tidak menyangka akan menikah di kandang kambing, tapi setelah mendapatkan pengumuman, yasudah tidak apa-apa. Kami merasa senang karena ini termasuk hal yang unik,” ujar Mei Nurkhayani, Peserta Nikah Massal.

Delly, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *